Monday, 19 September 2011

Makalah Pengantar Pendidikan

Makale-Nikodemus Saung Blog

Melanjutkan postingan saya sebelumnya tentang Pengantar Pendidikan, berikut saya akan bagikan salah satu contoh Makalah Pengantar Pendidikan yang juga membahas secara gamblang akan Pengantar Pendidikan.

I. PENDAHULUAN

Secara umum pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematik-sistemik selalu bertolak dari sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas sangatlah penting, karena pendidikan merupakam pilar utama terhadap pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu. Untuk Indonesia pendidikan diharapkan mengusahakan pembentukan manusia pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya dan mampu mandiri, dan mampu mandiri dan memberikan dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Landasan pendidikan dapat memberikan pijakan dan arah terhadap pembentukan manusia Indonesia, sedangkan asas pendidikan akan memberikan corak untuk penyelenggaraan pendidikan dan pada gilirannya akan memberikan hasil pendidikan yakni manusia dan masyarakat Indonesia.
II. LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA
PENERAPANNYA
PENGANTAR PENDIDIKAN …

1. LANDASAN PENDIDIKAN

Pendidikan sebagai suatu sistem memunculkan suatu fenomena bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan pembinaan pendidikan sangat kompleks dan banyak faktor yang terlibat didalamnya. Landasan dan asas-asas pendidikan sangat diperlukan sebagai suatu pijakan dalam rangka perencanaan dan implementasi pendidikan. Faktor-faktor tesebut akan memberi warna dan kontribusi terhadap program perencanaan dan pelaksanaan pendidikan, baik secara makro maupun secara mikro.

Ada tiga landasan yang patut dipertimbangkan dalam melaksanakan, membina dan mengembangkan pendidikan berdasarkan buku materi pokok pengantar pendidikan UT. Ketiga landasan tersebut adalah landasan yang bersifat filosofis, sosial budaya dan ilmiah/tekhnologis. Sedangkan berdasarkan buku PP dari Prof. Dr. Umar T dan La Sula landasan pendidikan ada 5 yaitu: landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan kultural, landasan psikologis dan landasan ilmiah dan tekhnologi. Bila dilihat dari macam- macam landasan tersebut maka dapat diketahui bahwa diantar keduanya yang berbeda yaitu pada:
o

Di dalam buku materi pokok PP UT landasan sosial dan budaya digabung menjadi satu landasan sedangkan pada buku PP dari Prof. Dr. Umar T dan La Sula landasan tersebut terpisah menjadi dua landasan.
o
Pada buku PP dari Prof. Dr. Umar T dan La Sula terdapat landasan psikologis
sedangkan pada buku materi pokok PP UT landasan tersebut tidak dijelaskan.

Maka, walaupun dalam makalah ini kami menjelaskan landasan-landasan pendidikan berdasarkan buku materi pokok PP UT tetapi akan tetap dijelaskan mengenai landasan psikologis sebagai bahan kajian yang penting juga untuk dibahas.

Landasan filosofis
?
Pengertian filsafat
?
Plato menyebut filsafat sebagai ”Ilmu pengetahuan tentang
kebenaran”
?
Socrates menyebut filsafat sebagai suatu ”cara berfikir yag
radikal, menyeluruh dan mendasar”.
?
Filsafat dipandang sebagai ”induk semang ilmu pengetahuan”
?
Filsafat adalah ”sistem nilai”, artinya filsafat dianggap sebagai
pandangan hidup manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan.
PENGANTAR PENDIDIKAN …


Bila filsafat dipandang sebagai sistem nilai, artinya setiap manusia mempunyai sistem nilai tersendiri yang mungkin berbeda dengan sistem nlai yang dianut masyarakat lainnya. Dengan demikian, sistem nilai yang ada harus dianut dalam garapan pendidikan yang dilakukannya. Atau dapat dikatakan bahwa filsafat hidup dalam masyarakat merupakan arti lain dari landasan filosofis penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan.
?
Hubungan filsafat dengan tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan pada dasarnya merupakan rumusan yang komprehensif tentang hasil apa yang seharusnya dicapai dalam suatu program. Tujuan pendidikan berarti pernyataan yang memuat berbagai kompetensi yang diharapkan bisa dimiliki para peserta didik selaras dengan sistem nilai dan falsafah yang dianut. Oleh sebab itu, filsafat yang dianut suatu bangsa, atau filsafat kelompok akan mempengaruhi tujuan pendidikan yanga kan dicapai.
?
Manfaat filsafat pendidikan
Nasution (1982) menyebut manfaat pendidikan adalah sebagai berikut:
?
Filafat pedidikan dapat menentukan arah (direction) akan ke
mana anak didik dibawa.
?

Dengan adanya tujuan pendidikan, yang diwarnai oleh filsafat pendidikan yang dianut, kita mendapat gambaran jelas tentang hasil (output) yang harus dicapai dalam program pendidikan.
?
Filsafat pendidikan menetukan cara dan proses untuk mencapai
tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
?
Filsafat dan tujuan pendidikan akan memberikan kesatuan yang
bulat (unity) tentang segala upaya pendidikan yang dilakukan.
?

Filsafat dan tujuan pendidikan memungkinkan para pengelola pendidikan melakukan penilaian tentang segala upaya yang telah dilaksanakan dalam implementasi pendidikan.

Landasan Sosiologis

Pendidikan adalah upaya manusia untuk memanusiakan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial terikat oleh suau sistem sosial dengan segala komponennya, seperti pranata sosial, tatanan hidup kemasyarakatan dan sebagainya. Pendidikan adalah proses sosial budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Dengan
PENGANTAR PENDIDIKAN …


demikian, garapan pendidikan secara nyata merupakan proses sosialisasi antarwarga melalui interaksi insani menuju masyarakat yang berbudaya. Dalam konteks inilah peserta didik dihadapkan dengan budaya manusia. Ia dibina dan dikembangkan sesuai dengan nilai budaya yang dianutnya, serta dipupuk dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan dirinya agar menjadi sosok manusia yang berbudaya sesuai dengan acuan format budaya bangsa yang dianutnya.

Landasan Ilmiah dan Tekhnologis

Asas lain yang sangat mempengaruhi garapan pendidikan adalah perkembangna ilmu pengetahuan dan tekhnologi (Iptek). Perkembangan ini jelas memberi pengaruh dan dampak yang sangat kuat pada garapan pendidikan. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi merupakan isi kurikulum pendidikan. Sedangkan isi kurikulum itu sendiri merupakan kumpulan pengalaman manusia yang disusun secara sistematik dan sistemik sebagai hasil atau buah karya kebudayaan umat manusia. Oleh sebab itu, pemilihan sebaran dan isi kurikulum dalam suatu program pendidikan pada hakikatnya merupakan penetapan isi atau ilmu yang relevan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

Nana Syaodih Sukmadinata dalam Dimyati (1994 : 258) mengemukakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi secara langsung akan menjadi isi/materi pendidikan. Sedangkan secara tidak langsung memberikan tugas kepada pendidikan untuk membekali masyarakat dengan kemampuan pemecahan masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni juga dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah pendidikan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi harus bisa senafas dengan tuntutan pembangunan nasional. Disini berarti, perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sebagai salah satu karakteristik perkembanagn sosial budaya masyarakatnya akan memberi corak dan warna terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pendidikan. Sebab pada gilirannya pembangunan pendidikan nasional adalah arti lain dari upaya untuk pembangunan sumber daya manusia yang sesuai dengan tuntutan pembangunan nasional.

]

Landasan Psikologis
PENGANTAR PENDIDIKAN …


Landasan psikologis sebagai landasan pendidikan dititikberatkan pada perkembangan peserta didik. Peserta didik selalu berada dalam proses perubahan, baik karena pertumbuhan maupun karena perkembangan. Salah satu aspek dari pengembangan manusia seutuhnya adalah yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian, atamanya agar dapat diwujudkan kepribadian yang mantap dan mandiri.
Prinsip perkembangan kepribadian:
1.
Perkembangan kepribadian mencakup aspek behavioral
dan aspek motivasional.
2.

kepribadian mengalami perkembangan yang menerus dan tidak terputus-putus meskipun pada suatu periode tertentu akan menjadi landasan bagi perkembangan periode berikutnya.
Tiga faktor utama yang bekerja dalam menentukan pola kepribadian seseorang
berdasarkan Alexander:
a.
Bakal hereditas individu
b.
Pengalaman awal di keluarga
c.
Peristiwa penting dalam hidupnya di luar lingkungan keluarga
(Hurlock, 1974: 19)

Sesudah keluarga, sekolah merupakan lembaga yang apaling besar pengaruhnya terhadap perkembangan kepribadian anak; bahkan sesudah orangtua, gurulah yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan kepribadian anak termasuk pembentukan konsep diri.
2. ASAS-ASAS PENDIDIKAN

Ada tiga asas yang dapat dipandang secara relevan dengan upaya pendidikan, baik pada saat ini maupun masa depan. Yang dapat diterapkan dengan semestinya dalam penyelenggaraan sehari-hari, antara lain:
1. Asas Tut Wuri Handayani

Asas tut wuri handayani, yang kini telah menjadi semboyan Depdikbud,asas ini merupakan inti dari butiran yang menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan mengingat tertibnya persatuan dalam perikehidupan umum. Asas inilah yang dapat mendorong taman siswa untuk mengganti sistem pendidikan cara lama yang menggunakan perintah,
PENGANTAR PENDIDIKAN …

paksaan dan hukuman dengan sistem khas taman siswa yang didasarkan atas
perkembangan kodrat.
2. Asas belajar sepanjang hayat
Asas belajar sepanjang hayat merupakan sudut pandang dari sisi lain
terhadap pendidikan seumur hidup. Pendidikan seumur hidup merupakana
concept. (P. Lengrand,1970) yang new significance of an old idea(Dave,1973).
Oleh karena itu UNISCO Institute for Education (UIE Hamburg) menetapkan
suatu difinisi kerja yakni pendidikan seumur hidup adalah pendidikan yang harus:
1. Meliputi seluruh hidup individu setiap individu
2. Mengarah kepada pembentukan,pembaruan, peningkatan dan sikap
yang dapat meningkatkan kondisi hidupnya
3. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (Self
fulfilment) setiap individu
4. Meningkatkan kemampuan dan motifasi untuk belajar sendiri
5. Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin
terjadi.
3. Asas kemandirian dalam belajar

Baik asas tut wuri handayani maupun belajar sepanjang hayat secara langsung secara langsung erat kaitannya dengan asas kemandirian dalam belajar. Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran utama sebagai fasilitator dan motivator, disamping peran-peran lain: Informator, organisator, dan sebagainya. Sebagai fasilitator, guru diharapkan menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar sedemikian sehingga memudahkan peserta didik yang berinteraksi dengan sumber-sumber. Sedang sebagai motivator, Guru mengupayakan timbulnya prakarsa peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar.

Terdapat beberapa strategi belajar mengajar dan atau kegiatan belajar mengajar yang dapat mengembangkan kemandirian dalam belajar. Cara belajar siswa aktif (CBSA) merupakan salah satu pendekatan yang memberikan peluang, karena siswa dituntut mengambil prakarsa dan atau memikul tanggung jawab tertentu dalam belajar mengajar disekolah.
PENGANTAR PENDIDIKAN …

3. PENERAPAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN

Pasal 4 UU No 4/1950 menyatakan, "Pendidikan dan pengajaran berdasar atas asas- asas yang termaktub dalam ’Pancaila’ dan UUD Negara Republik Indonesia dan atas kebudayaan kebangsaan Indonesia". Pada Pasal 2 UU No 2/1989 dan RUU SPN menyatakan "Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945". Dari pasal ini dapat dikethui bahwa pemerintah menerapkan setiap asas-asas pokok berdasarkan landasan pendidikan.

Di samping itu pada asas Tut wuri handayani dan asas kemandirian dalam belajar nampak dengan diterapkannya kurikulum pendidikan sekarang. Kurikulum sekarang menuntut siswa yang aktif dengan guru sebagai pembimbing. Sedangkan asas belajar sepanjang hayat (pendidikan seumur hidup), melihat dari kenyataan bangsa Indonesia memang belum berjalan dengan baik namun bila dibandingkan dengan pendidikan yang lampau, pada pendidikan sekarang telah lebih baik. Kesadaran pentingnya pendidikan (bahkan tidak hanya mengikuti pendidikan tetapi juga berprestasi) pada masyarakat Indonesia sudah lebih meningkat.
PENGANTAR PENDIDIKAN …

III. KESIMPULAN

Secara umum pendidikan selalu berkaitan dengan manusia dan diperlukan suatu generasi untuk melihat hasil akhir untuk pendidikan, oleh karena itu apabila telah terjadi suatu kekeliruan yang dapat mengakibatkan kegagalan, pada umumnya sudah terlambat untuk memperbaikinya. Sehingga kenyataan ini secara tidak langsung menuntuut agar pendidikan dirancang dan dilaksanakan secermat mungkin dengan memperhatikan landasan dan asas pendidikan. Landasan dan asas-asas pendidikan ini sangat diperlukan sebagai suatu pijakan dalam rangka perencanaan dan implementasi pendidika
n.

0 comments: