Tuesday, 4 October 2011

Pendidikan Sebagai ILmu Pengetahuan

Makale- Nikodemus Saung Blog.


Kita jumpa lagi teman-teman, langsung ajah yah, berikut ini saya akan menyajikan materi tentang Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan yang menjadi materi bahasan kelompok 3 pada mata kuliah Umum Pengantar Pendidikan,di UKI Toraja Pendidikan Matematika,  yang dibawakan oleh Bapak Drs.Daniel P Kabanga, M.Pd. selamat membaca semoga bermanfaat.


Referensi Pertama



  1. Pendidikan Sebagai Ilmu
Menurut George F.Kneller kata teori mempunyai 2 makna sentral yaitu (1) teori dapat menunjuk suatu hipotesis yang telah diverifikasi dengan observasi atau eksperimen, memandang teori dalam artian ini teori pendidikan pengembangan. (2) teori dapat merupakan sinonim umum untuk pemikiran sistematik, memandang teori ini pendidikan telah menghasilkan banyak teori.
Menurut Ernest E.Bayles teori pendidikan tidak hanya berkenan dengan apa yang ada tapi juga apa yang seharusnya ada. D.H Hirst berpendapat bahwa fungsi utama dari teori pendidikan adalah untuk membimbing praktek pendidikan. Pengertian ilmu pendidikan menurut para ahli :
Ø M.J. Langeveld, ilmu yang bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui tapi juga mempelajari betapa hendaknya bertindak.
Ø S. Brojonegoro, ilmu pendidikan yaitu teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan, dalam arti luas ilmu pendidikan yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktek pendidikan.
Ø Carter V. Good, suatu bangunan yang sistematis mengenai aspek-aspek kuantitatif, objektif dan proses belajar, menggunakan instrument secara seksama dalam mengajukan hipotesis-hipotesis pendidikan untuk diuji dan pengalaman seringkali dalam eksperimental.
Ø Imam Barnadib, ilmu yang membicarkan masalah-masalah umum pendidikan secara menyeluruh dan abstrak. Ilmu pendidikan bercorak teoritis dan bersifat praktis.
Ø Driyarkara, pemikiran ilmiah yang bersifat kritis, metodis, dan sistematis tentang realitas yang disebut pendidikan.
1. Persyaratan pendidikan sebagai ilmu
Suatu kawasan studi dapat tampil sebagai disiplin ilmu, bila memenuhi syarat-syarat :
  • · Memiliki objek studi (formal dan material)
  • · Memiliki sistematika
  • · Memiliki metode
Ø Objek material ilmu pendidikan adalah perilaku manusia. Objek formalnya adalah menelaah fenomena pendidikan dalam perspektif yang luas dan integrative.
Ø Sistematika ilmu pendidikan dibedakan menjadi 3 bagian yaitu,
1. Pendidikan sebagai gejala manusiawi, dapat dianalisis yaitu adanya komponen pendidikan yang saling berinteraksi dalam suatu rangkaian keseluruhan untuk mencapai tujuan. Komponen pendidikan itu adalah : (a) tujuan pendidikan, (b) peserta didik, (c) pendidik, (d) isi pendidikan, (e) metode pendidikan, (f) alat pendidikan, (g) lingkungan pendidikan.
2. Pendidikan sebagai upaya sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia. Menurut Noeng Muhadjir sistematika ini bertolak dari fungsi pendidikan, yaitu : (a) menumbuhkan kreatifitas peserta didik, (b) menjaga lestarinya nilai insani dan nilai ilahi, (c) menyiapkan tenaga produktif.
3. Pendidikan sebagai gejala manusiawi. Menurut Mochtar Buchori ilmu pendidikan mempunyai 3 dimensi : (1) dimensi lingkungan pendidikan, (2) dimensi jenis-jenis persoalan pendidikan, (3) dimensi waktu dan ruang.
Ø Memliki metode-metode dalam ilmu pendidikan :
1. Metode normative, berkenaan dengan konsep manusiawi yang diidealkan yang ingin dicapai.
2. Metode eksplanatori, berkenaan dengan pertanyaan kondisi, dan kekauatan apa yang membuat suatu proses pendidikan berhasil.
3. Metode teknologis, berkenaan dengan bagaimana melakukannya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
4. Metode deskriptif, fenomenologis mencoba menguraikan kenyataan-kenyataan pendidikan dan lalu mengklasifikasikannya.
5. Metode hermeneutis, untuk memahami kenyataan pendidikan yang konkrit dan historis untuk menjelaskan makna dan struktur dan kegiatan pendidikan.
6. Metode analisis kritis, menganalisis secara kritis tentang istilah, pernyataan, konsep, dan teori yang ada dalam pendidikan.
2. Sifat-sifat ilmu pendidikan
Ø Empiris, karena objeknya dijumpai dalam dunia pengalaman.
Ø Rokhaniah, karena situasi pendidikan berdasar atas tujuan manusia tidak membiarkan pesrta didik kepada keadaan alamnya.
Ø Normatif, karena berdasar atas pemilihan antara yang baik dan yang buruk.
Ø Histories, karena memberikan uraian teoritis tentang sitem-sistem pendidikan sepanjang jaman dengan mengingat latar belakang kebudayaan dan filsafat yang berpengaruh pada jaman tertentu.
Ø Praktis, karena memberikan pemikiran tentang masalah dan ketentuan pendidikan yang langsung ditujukan kepada perbuatan mendidik.
3. Pengembangan pendidikan
Menurut Van Cleve Morris, fondasi pendidikan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Ø Fondasi histories dan filosofis tentang pendidikan, sejarawan ingin mengetahui bagaimana kita sampai disini. Filsuf pendidikan ingin mengetahui bagaimana manusia memikirkan kehidupan secara keseluruhan akhirnya sejarawan dan filsuf pendidikan berpendapat bahwa tidak ada guru yang mengetahui apa yang sedang ia perbuat jika ia tidak dapat melihat pekerjaan profesionalnya dalam konteks suatu lingkungan masa sekarang mengenal ideologi pendidikan yang berkompetisi.
Ø Fondasi sosiologis dan psikologis. Ahli sosilogi pendidikan ingin mengetahui bagaimana dampak masyarakat pada pertumbuhan anak. Ahli psikologi pendidikan ingin mengetahui apa yang terjadi apabila belajar terjadi dan apa yang harus dilakukan untuk menjadikan belajar terjadi setiap hari. Akhirnya ahli sosiologi dan psikologi pendidikan berpendapat bahwa tidak ada guru yang mengetahui apa yang sedang ia perbuat jika ia tidak dapat mengenal seberapa banyak anak belajar dan orang lain selain guru, dan memahami teori-teori belajar yang pokok dimana pengajaran modern didasarkan.
Referensi Kedua

ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebagian dari kehidupan masyarakat dan juga sebagi dinamisator masyarakat itu sendiri. Memang kita semua mengatahui betapa sektor pendidikan selalu terbelakang dalam berbagai sektor pembangunan lainnya, bukan saja karena sektor itu lebih dilihat sebagi sektor konsumtif, juga karena “by definition” pendidikan adalah penjaga status quo masyarakat itu sendiri. Bayangkan betapa runyamnya kehiduipan ini apabila tidak ada dasar pijakan dan tidak ada bintang penunjuk jalan.1
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan yang berarti “education”adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan.2Sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran).3
Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya. Sedangkan pengetahuan adalah objek dari pada manusia melakukan proses pendidikan itu sendiri.
B. PEMBAHASAN
Pembahasan ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan dimulai dengan meletakkan ilmu pengetahuan dalam system penggolongan (sistematika) ilmu pengetahuan. Menurut sistemnya ilmu pengetahuan dibedakan sebagai berikut :
  1. Ilmu-ilmu murni ; berdiri sendiri lepas dari pada ilmu pengalaman (empiri). Contoh : Matematika.
  2. Ilmu-ilmu pengalaman (empiri) ; diperoleh berdasarkan pengalaman. Jadi objeknya adalah gejala-gejala kehidupan, baik yang nampak maupun tidak nampak.4
Ilmu pendidikan termasuk ilmu pengetahuan empiris yang diangkat dari pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara praktis. Dengan menempatkan kedudukan ilmu pendidikan di dalam sistematika ilmu pengetahuan, maka uraian selanjutnya adalah ilmu pendidikan sebagai Ilmu Normatif dan Ilmu pendidikan sebagai Ilmu Teoritis dan Praktis.
1. Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Normatif
Ilmu pendidikan itu selalu berurusan dengan soal siapakah “manusia” itu. Pembahasan mengenai siapakah manusia itu biasanya termask bidang filsafat, yaitu filsafat antropologi. Pandangan filsafat tentang manusia sangat besar pengaruhnya terhadap konsep serta praktik-praktik pendidikan. Karena pandangan filsafat itu menentukan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh seorang pendidik atau suatu bangsa yang melakukan pendidikan.
Nilai yang dijunjung tinggi ini dijadikan norma untuk menentukan ciri-ciri manusia yang ingin dicapai melalui praktik pendidikan. Nilai-nilai tidak diperoleh hanya dari praktik dan pengalaman mendidik, tetapi secara normative bersumber dari norma masyarakat, norma filsafat dan pandangan hidup, malah dari keyakinan keagamaan yang dianut oleh seseorang.5
2. Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu yang Bersifat Teoritis dan Praktis
Dalam ilmu mendidik teoritis para cerdik pandai mengatur dan mensistemkan di dalam swapikirnya masalah yang tersusun sebagai pola pemikiran pendidikan. Jadi dari praktik-praktik pendidikan disusun pemikiran-pemikiran secara teoritis. Pemikiran-pemikiran teoritis inilah yang disusun dalam satu system pendidikan yang biasa disebut Ilmu Mendidik Teoritis.
Terdapat hubungan antara ilmu mendidik teoritis, sistematiss dan histories. Apa sajakah yang dapat disumbangkan sejarah pendidikan bagi teori pendidikan maupun praktik pendidikan?. Meskipun ilmu mendidik sistematis mendahului ilmu mendidik histories, akan tetapi ilmu mendidik histories juga memberikan bantuan dan memperkaya ilmu mendidik sistematis.
Selanjutnya adalah bagaimana hubungan antara ilmu mendidik histories dan ilmu mendidik praktis. Seorang maha guru ilmu mendidik JM. Guning berkata : teori tanpa praktek adalah baik pada human cerdik cendikiawan dan praktek tanpa teori hanya terdapat pada orang gila dan penjahat – penjahat namun alangkah lebih sempurnanya ilmu pendidikan itu dilakukan dengan cara teori dan praktek secara bersama-sama.6
Untuk lebih memahami bahwa ilmu pendidikan itu adalah yang memerlukan pemikiran yang teoritis , adalah bahwa setiap pendidik memerlukan kritik- kritik sumbangan pemikiran dari para ahli/ orang lain, ia dapat belajar dari catatan-catatan kritik saran dari orang lain, yang pada akhirnya dapat dikatakan bahwa ia belajar berdasarkan teori.
C. KESIMPULAN
Dapat di tarik kesimpulan antara ilmu pendidikan dan ilmu pengetahuan terdapat hubungan yang sangat berkaitan. Orang yang melakukan ilmu pendidikan yang disebut sebagai “pendidik” akan sangat memerlukan ilmu pengetahuan dalam mana ia melakukan proses pendidikan, ia akan memerlukan :
1. Pengetahuan tentang dirinya sebagai pendidik terdapat ilmu pengetahuan yang akan di didikan kepada peserta didik .
2. Pengetahuan tentang tujuan dari pada ia melakuakn pendidikan itu sendiri
3. Pengetahuan tentang bagaimana kondisi peserta didiknya.
4. Pengetahuan tentang metode mendidik itu sendiri.


Referensi Ketiga

Pendidikan sebagai Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang sistematis dan metodis tentang suatu hal atau masalah.Setelah melihat pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa syarat ilmu pengetahuan sebagai berikut:

- Ilmu pengetahuan harus ada obyeknya Adapun obyek ilmu pengetahuan adalah obyek material dan formal. Obyek matrial adalah bahan yang menjadi sasaran suatu ilmu pengetahuan sedangkan obyek formal adalah sudut pembahasan suatu ilmu pengetahuan, misal: ilmu jiwa dan ilmu manusia yang kwdua macam ilmu pengetahuan itu mempunyai obek material sama (manusia), akan tetapi obyek formalnya berbeda. Oleh karena itu obyek material ilmu pengetahuan dapat sama sedang obyek formalnya berbeda.

- Ilmu pengetahuan harus metodis : ilmu pengetahuan dalam mengdakan pembahasan serta penyelidikan untuk suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan metode yang ilmiah.

- Ilmu pengetahuan harus sistematis.

- Ilmu Pengetahuan harus mempunyai dinamika : ilmu pengetahuan harus tumbuh dan berkembang untuk mepunyai kesempuranaan.

- Harus praktis : ilmu pengetahuan harus berguna dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

- Harus diabadikan untuk kesejahteraan manusia.

Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain. Ilmu pendidiakan ialah suatu llmu pengetahuan yang membahas masalah yamg behubungan dengan pendidikan,syarat ilmu pendidikan adalah bersifat teoritis,praktis,dan normatif.

Fakta dari Ilmu Pendidikan mengandung Elemen , berikut :

Syarat Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah uraian yang sistematis, metodis tentang suatu masalah.

Ilmu Pengetahuan Suatu Ilmu
Karena ilmu pendidikan mempunyai obyek, metode dan sistematis.

Kedudukannya di tengah-tengah ilmu pengetahuan yang lain.

Sifat ilmu pendidikan adalah praktis, teoritis dan normatif.

Obyek ilmu pendidikan adalah anak didik, pendidik, materi, metode, evaluasi, alat pendidikan, lingkungan dan dasar pendidikan.

Ilmu bantu ilmu pendidikan
Ilmu bantu ilmu pendidikan adalah ilmu biologi, ilmu jiwa dan ilmu-ilmu sosial.

Syarat – Syarat Ilmu Pengetahuan

Suatu ilmu pengetahuan harus mamanuhi tiga persyaratan pokok dan beberapa persysaratan tambahan. Diantaranya:

Persyaratan pokok

- Suatu ilmu harus mempunyai obyek tertentu
- Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan metode – metode yang sesuai
- Suatu ilmu pengetahuan harus menggunakan sistematika tertentu

Persyaratan tambahan

- Suatu ilmu pengetahuan harus mempunyai dinamika
- Suatu ilmu pengetahuan harus praktis
- Suatu ilmu pengetahuan harus diabdikan untu kesejahteraan umat manusia

Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan

Setelah kita tahu apa yang menjadi persyaratan suatu ilmu pengetahuan . tentunya kita mengetahui bahwa ilmu pendidikan telah memenuhi persyaratan – persyaratan tersebut.

Ilmu pendidikan mempunyai obyek , metode, dan systematika . tidak hanya itu ilmu pendidikan juga telah memenuhi persyaratan tambahan lainnya. Misal, praktis , dinamika dan tentunya diabdikan untuk kesejahteraan umat manusia.

Kedudukan Ilmu Pendidikan , coba kita perhatikan bagan berikut :

- Ilmu pengetahuan

Matematika
- Ilmu Berhitung
- Ilmu Aljabar
- Ilmu Ukur
- Ilmu Mekanik

Fisika
- Ilmu Alam
- ilmu Kimia
- Geologi
- Mineralogi

Biologi
- Botani
- Zoologi
- Antropologi
- Etnologi

Social sciences
- Ilmu Jiwa
- Ilmu Logika
- Ilmu Ethika
- Ilmu Hukum
- Ilmu Ekonomi
- Ilmu Pendidikan
- Sosiologi

Metafisika
- Ontologi
- Antropologi Filsafat
- Cosmologi
- Theodicee

Dari bagan diatas maka kita ketahui bahwa kedudukan ilmu pendidikan terletak di tengah – tengah ilmu – ilmu yang lain.

Sifat – Sifat Ilmu Pendidikan 

Ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah – masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Sebagai mana setiap ilmu mempunyai siafatnya masing – masing begitu juga dengan ilmu pendidikan.

Sifat ilmu pendidikan diantaranya :
- Teoritis
- Praktis
- Normatif

Obyek – Obyek Ilmu Pendidikan 

Adapun obyek dari ilmu pendidikan yaitu :
- Anak Didik
- Pendidik
- Materi Pendidikan
- Metodologi Pengajaran
- Evaluasi Pengajaran
- Alat – Alat Pendidikan
- Milieu Atau Lingkungan Sekitar
- Dasar Dan Tujuan Pendidikan

Ilmu – Ilmu Bantu Ilmu Pendidikan 

Ilmu bantu yang diperlukan dalam ilmu pendidikan antara lain :
- Ilmu – Ilmu Biologi, misal; Embriologi, Anatomi, Fisiologi dan lain sebagainya.
- Ilmu jiwa, misal; Ilmu Jiwa Umum, Ilmu Jiwa Perkembangan, Ilmu Jiwa Social.
- Ilmu – Ilmu Social, misal; Social, Ekonomi, Hukum, dan lain sebagainya.

1 comments:

Unknown said...

Trmakskh, ini sangat membantu😊