Wednesday, 15 August 2012

Administrasi Server (Bagian I) : Setting Alamat IP di Debian 5

Makale, Nikodemus Saung Blog

Debian seperti yang kita ketahui adalah salah satu Distro Linux yang sangat populer dan banyak digunakan oleh pengguna Linux. selain lumayan mudah dalam hal konfigurasinya, Debian juga sangat handal dalam performanya. oleh karena itu Debian selalu digunakan dalam setiap Lomba Keterampilan Siswa (LKS) SMK dalam beberapa tahun belakangan ini.

Dalam tutorial ini, saya akan menjelaskan bagaimana langkah langkah yang kita tempuh dalam memberikan alamat IP pada Sistem Operasi Linux Debian. saya menganggap bahwa sobat semua sudah paham instalasi Debian dan sudah memasang Linux Debian pada komputer anda. selanjutnya kita akan memberikan alamat IP .

Pada intinya, setting network pada debian ditentukan oleh beberapa file yaitu:
1. /etc/network/interfaces
2. /etc/network/options

/etc/network/interfaces

File ini memuat konfigurasi IP yang akan digunakan oleh Network Interface yang terpasang pada suatu komputer. Selain alamat IP, file ini juga menyimpan informasi tentang routing. Di bawah ini adalah salah satu contoh isi file /etc/network/intefaces :

auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.12.1
network 192.168.12.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.12.255
gateway 192.168.12.1

Kata auto yang mendahului nama suatu interface menandakan bahwa interface tersebut akan
dinyalakan secara otomatis pada saat booting. Interface lo tidak memiliki konfigurasi IP karena
lo digunakan sebagai loopback sehingga memiliki IP yang pasti yakni 127.0.0.1. Alamat IP ini
digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
Konfigurasi untuk eth0 harus diberikan karena interface ini dikonfigurasi menggunakan IP
statis. Parameter-parameter yang harus disebutkan untuk jenis interface static adalah:
1. address: menentukan IP address yang digunakan suatu komputer.
2. network: menentukan Network Address komputer.
3. netmask: menentukan subnet mask network komputer.
4. broadcast: menentukan alamat broadcast yang digunakan komputer untuk memperkenalkan diri pada jaringan.
5. gateway: menentukan default gateway yang digunakan apabila komputer tersebut
mengirimkan paket data ke luar jaringan anggotanya.
Setelah selesai melakukan perubahan pada file ini anda dapat mengaktifkan setting ini dengan menjalankan perintah:

Debian:~# /etc/init.d/networking start

Untuk memeriksa apakah setting ini sudah benar, perintah di bawah ini dapat digunakan.

Debian:~# ifconfig

/etc/network/options
File ini memuat beberapa pilihan yang dapat dijalankan bersamaan dengan aktifasi alamat IP pada bagian di atas.Secara default, file ini mengandung 3 baris. Isi file ini kurang lebih seperti di bawah ini.
ip_forward=no
spoofprotect=yes
syncookies=no
ip_forward menunjukkan bahwa komputer ini tidak digunakan untuk memforward paket data yang diterimanya ke komputer lain. ip_forward harus diset yes bila memang komputer ini dibangun untuk bertindak sebagai router atau bridge.
spoofprotect menunjukkan bahwa perlindungan ipspoof aktif. Ada baiknya pilihan ini selalu yes untuk menghindari terjadinya spoofing alamat IP kita oleh orang lain.
syncookies menyatakan bahwa syncookies tidak diaktifkan. Pilihan ini bertujuan untuk membatasi jumlah usaha membuat koneksi baru dari komputer lain ke komputer kita. Bila komputer kita menerima semua request secara serentak dengan jumlah banyak, besar kemungkinan bahwa komputer kita akan hang dalam waktu singkat.

Demikian penjelasan yang dapat saya berikan semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

0 comments: