Makale, Nikodemus Saung Blog.
Tutorial ini adalah kelanjutan dari postingan terdahulu (setting alamat IP). nah berikut saya akan memaparkan langkah-langkah instalasi berikut konfigurasi server DHCP secara sederhana namun mudah untuk dipahami dan di[raktikkan.
1. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur klien/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan local, maka semua komputer yang tersambung di segmen jaringan tertentu akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari Server DHCP. Disamping alamat IP, beberapa parameter lain yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS Server.
Pada saat kondisi klien ditentukan jadi DHCP dan terhubung ke jaringan, mengirimkan permintaan broadcast untuk meminta informasi dari server DHCP. Bila menerima permintaan yang valid, server komputer memberikan sebuah alamat IP, sewa (jangka waktu tertentu), dan parameter-parameter konfigurasi IP lainnya, seperti subnet mask dan default gateway. Permintaan biasanya dimulai setelah boot, kemudian memulai komunikasi.
2. Instalasi paket DHCP-Server
Periksan dhcp-server sudah di install belum
#dpkg -l| grep dhcp3-server
Update sumber paket DHCP
#apt-get update
Jika belum diinstall maka instal paket dhcp-server dengan cara berikut
#apt-get install dhcp3-server
3. Konfigurasi DHCP-Server
Pada konfigurasi DHCP-Server beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Subnet
Subnet disesuaikan yang ditentukan oleh server itu sendiri. Artinya, subnet server tidak boleh berbeda dengan aturan konfigurasi DHCP misalnya netmask server adalah 255.255.255.0 maka subnet untuk dhcp servernya bisa disamakan subnet menjadi 10.20.30.0 sampai 255.255.255.0
- Range
Penentuan berapa buah IP-Address yang dikeluarkan oleh DHCP-Server ditentukan oleh range IP. Tentu range IP-Address berdasarkan subnet yang ditentukan oleh server. Misalnya IP-Address Server : 10.20.30.254 netmask 255.255.255.0, network 10.20.30.0 broadcast 10.20.30.255. Kondisi ini menunjukkan bahwa IP-Address dalam network ini bisa menggunakan IP-Address 1 sampai 254. Nah, dari sinilah kita membuat basan IP-Address yang kita pasang pada DHCP-Server.
Contoh: 10.20.30.100 10.20.30.200, ini berarti server bisa memberikan IP-Address secara otomatis ke klien sebanyak 100 buah IP-Address yaitu 10.20.30.100, 102,102 …… 200.
- Option domain-name
Jika server kita sudah mempunyai domain dapat kita tuliskan, sehingga pada saat IP-Address di lease, domain di tampilkan di klien.
- Option router
Option router adalah IP-Address router. Jika server dhcp-server juga berfungsi sebagai router dapat dituliskan IP-Address-Server yang menuju ke lokal
- Option broadcast
Untuk pengisian nomor broadcast dapat dituliskan broadcast dari server itu sendiri misalnya 10.20.30.255
Berikut perintah untuk konfigurasi DHCP
#nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
Restart paket program untuk memberlakukan konfigurasi yang baru
#/etc/init.d/dhcp3-server restart
4. Uji Coba DHCP-Server
Pengujian dilakukan lewat network. Pastikan bahwa komputer klien sudah terhubung dengan komputer server. Pengujian bisa dilakukan dengan Sistem Operasi Linux ataupun System Operasi Microsoft. Dibawah ini dicontohkan menggunakan system operasi Microsoft Windows XP-Professional.
- Tampilan sebelum DHCP atau masih menggunakan IP static
- Hilangkan nomor IP atau di ubah ke automatically
Semua nomor IP-Address diatas dihilangkan dengan menekan radio button Obtain an IP address Automatically dan Obtain DNS server address automatically, hasilnya seperti berikut:
Buka Command Promt dari klien, kemudian ketikan
C>ipconfig /release
C>ipconfig /renew
C>ping <ip server>
C>ipconfig /renew
C>ping <ip server>
Sekian Tutorial yang saya berikan, semoga bermanfaat bagi yang membacanya..terima kasih sudah berkunjung.